Thursday, September 29, 2011

Usai UARS ada Satelit ROSAT Berbobot 1,6 Ton akan Jatuh


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah antariksa bekas satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite) telah menghujam bumi pada Sabtu 24 September 2011 lalu. Namun ancaman bangkai satelit yang jatuh ke bumi masih belum berakhir.

Saat jatuh ke bumi, ROSAT diperkirakan hancur namun masih tersisa 30 keping dengan bobot total 1,6 ton

Situs berita ABC News menulis UARS memang jatuh  di lautan Pasifik dan tak membahayakan nyawa manusia. Namun Oktober ini bumi kembali terancam oleh jatuhnya sampah satelit bernama ROSAT.
ROSAT adalah satelit pengamatan X-ray dari Jerman. Misi ROSAT dimulai pada 1 Juni 1990 untuk mengawali era baru teknologi X-ray dalam disiplin ilmu astronomi. Satelit ini dilengkapi dengan teleskop X-ray raksasa untuk menangkap gambar obyek di luar angkasa.
Satelit ini diluncurkan oleh laboratorium antariksa Jerman, DLR bekerja sama dengan badan antarika AS NASA (National Aeronautics and Space Administration) serta dewan riset ilmu pengetahuan dan permesinan Inggris (SERC).
Situs Newscientist menulis menurut perkiraan DLR terdapat 30 kepingan ROSAT dengan bobot total 1,6 ton yang akan jatuh menghujam bumi.
Kepala Kantor Reruntuhan Antariksa, Heiner Klinkrad, kepada Badan Antariksa Eropa di Darmstadt, Jerman mengakui bahwa pecahan satelit ROSAT akan jatuh menyentuh permukaan bumi. "Ini karena ROSAT memang memiliki struktur kaca yang akan mampu menerobos temperatur tinggi saat jatuh menerjang lapisan atmosfer bumi," ujar Heiner Klinkrad dalam Newscientist.

No comments:

Post a Comment